“ maaf tapi aku sungguh tak bisa” kataku lirih seraya meninggalkannya sendiri duduk di bangku taman.
“ tapi aku sungguh menginginkanmu” Teriaknya
Aku terus berjalan menuju kampus dengan pikiran yang bercabang.
Bagaimana bisa aku menerimanya menjadi namjachingu ku? Dia adalah sahabatku. Aku tau segala sifat jeleknya. Tak ada sedikitpun perasaanku padanya. Ya hanya sebatas teman.
“ Hyun... tunggu” suara teriakan itu sudah sangat kukenal, ya dia adalah shin hye teman sekelasku dan sahabatku.
“ kenapa jalanmu terburu-buru??” tanyanya. “hari ini kelas dibatalkan” shin hye mengabarkan. (halah kayak penyiar aja...^^).
“ baguslah, setidaknya aku tak akan bertemu lagi dengannya hari ini” kataku keceplosan.
“dia siapa??” “aku –kah?” tanyanya beruntun dengan wajah yang cemberut
“ ah bukan siapa-siapa, dan yang pasti bukan kau, shin hye ku sayang.” Ku julurkan lidahku dihadapannya...
“ gimana kalau kita jalan, mungkin kita bisa ke toko buku” ajakku.
“ bolehlah,,” jawab shin hye
Shin hye mengeluarkan handphone dari tasnya. Dia menekan tombol-tombol di alat itu.
“ halo... kyu hyun..” suara shin hye terdengar riang.
“ maukah kau ikut bersama kami ke toko buku” ajaknya..
Ku tarik lengan shin hye ketika dia mengucapkan kalimat itu. “ apa?” tanya shin hye.
“ putuskan teleponmu” bisikku.
Shin hye memutuskan teleponnya.
“ kenapa? Tak bolehkah mengajak kyu?”
“ ah bukan apa-apa, tapi aku hanya ingin jalan denganmu saja. Hari wanita...” ujarku berbohong
Sungguh aku belum ingin menemui kyu. Aku hanya ingin menenangkan perasaanku dulu. Maafkan aku Kyu tak bisa memberi apa yang kau ingin.
Hari ini terasa begitu menyenangkan. Tak bertemu kyu, jalan ke toko buku bersama shin hye hal yang telah lama tak kulakukan karena kesibukan masing-masing dan hal paling menggembirakan hari ini adalah bertemu Yong Hwa. Aku bertemu dia di halte bis sepulang dari toko buku. Ya Yong Hwa namanya. Dia satu kampus dengan ku hanya saja beda jurusan. Sebenarnya dia juga satu sekolah denganku sewaktu Tk, tapi aku tak tahu apakah ia masih ingat denganku. Sampai saat ini aku belum berani untuk menyapanya duluan. Sudah 2 tahun sejak aku kembali bertemu dengannya, aku hanya berani memandang wajahnya. Sewaktu Tk dia pernah menolongku mengambil mangga di halaman sekolah. Aku masih ingat betul saat itu. Aku sangat ingin makan mangga yang ada di halaman sekolah tapi karena aku tak bisa memanjat pohon akhirnya aku coba dengan cara melemparkan batu kebuah mangga. Tapi rupanya lemparanku terlalu keras hingga mengenai kepala salah seorang temanku. Temanku menangis. Yong hwa yang ada di TKP mendekatiku. Ku pikir dia akan memarahiku karena yang terkena lemparan batu adalah teman baiknya. Tapi ternyata dia mengambilkan mangga itu untukku. Dia memanjat pohon demi aku. Orang yang tak pernah disapanya.
“ nih mangganya..” Cuma kata itu yang terlontar darinya.
Sejak saat itu aku selalu memperhatikan dia. Sayang ketika masuk SD dia pindah rumah. Sejak itu aku tak pernah memikirkannya lagi, hingga pada hari masuk kuliah aku kembali melihatnya. Aku ragu apa itu memang dia, aku cari tau sebisaku. Akhirnya aku yakin kalau dia memang Yong Hwa teman semasa TK ku.
Kembali ke Halte bis.
Saat ini sedang hujan, aku duduk di bangku halte. Yong hwa pun duduk di sudut bangku. Bis ke rumahku belum datang. Aku mencuri-curi pandang kepadanya. Sesekali ku lirik dia, dia tampak begitu mempesona. Kulihat yong hwa berdiri. Tidakk, dia bukan hanya berdiri tapi berjalan ke arahku.
“ mian apa kau Seo Joo Hyun??” katanya memulai pembicaraan.
Aku hanya diam..
“ mian apa kau Seo Joo Hyun??” ulangnya
“ ne, aku seo joo hyun..” suaraku bergetar, jantungku tak normal... Arrrghhhh
“ aku Jung Yong Hwa,, apa kau ingat??”
“ teman semasa TK” dia menambahkan
“ ne, aku ingat. Jung Yong Hwa yang menolongku mengambil mangga, bukan”
Dia hanya tertawa. “Ingatanmu tajam, Hyun”. Pujinya.
Dia duduk di dekatku,, jantungku kembali tak normal.. (tolong panggilkan mbah dukun...)
“ apa kabar?” tanyaku memulai pembicaraan.
“ baik, kau banyak berubah Hyun, aku sampai sulit mengenalimu.”
“ masa??”
“ kau juga banyak berubah,” tambahku.
Dia hanya tersenyum...( manezzzzzz... )
Obrolan kami terus berlanjut ditemani hujan. Aku tiba-tiba sangat menyukai hujan.
Hubungan kami terus berlanjut, dia orang yang baik untuk diajak ngobrol. Aku semakin menyukainya. Sangat menyukainya sekarang. Kami sering menghabiskan waktu bersama untuk membicarakan hal yang kami suka. Dia membicarakan musik dan aku membicarakan buku. Dia tak pernah mengeluh walaupun aku bisa merasakan kalau dia sebenarnya tak mencintai buku sama sepertiku. Dia selalu memberikan respon terhadap semua omonganku. Aku tak terlalu mengerti musik dan dia tak mencintai buku. Kami berbeda. Tapi satu hal yang sama yaitu kami sangat suka olahraga apalagi sepakbola. Walaupun aku tak bisa memainkannya tapi aku suka menontonnya. Dia sering mengajakku menontonnya bermain futsal, wuihhh kalian harus liat bagaimana kerennya dia. Aku sangat mencintainya....
Yong hwa termasuk orang yang mudah bergaul, dia cepat akrab dengan shin hye. Dia ternyata dekat dengan Kyu. Ternyata kyu teman semasa SD Yong hwa. OMG...
Aku belum menceritakan kenapa aku menolak kyu, selain karena faktor yong hwa yang selalu ada dihatiku. Faktor lainnya adalah karena Kyu telah memiliki pacar ketika dia memintaku untuk jadi pacarnya. OMG aku ga mau ngerusak hubungan mereka apalagi pacarnya Kyu adalah teman SMA ku. Kyu bilang dia akan memutuskan Hae Rim demi aku. Dia udah ga waras kayaknya.. Dari segi penampilan Kyu jauh diatas rata-rata ( tapi masih kharismatik Yong hwa lah), dan hae rim jauh lebih cantik dariku. Hae rim lebih lembut, dan lebih segalanya dariku. Aku pernah bicara empat mata dengan Kyu setelah kejadian di taman itu. Aku menanyakan mengapa lebih memilih aku dari pada Hae rim. Dan alasannya hanya karena dia memang tak pernah mencintai Hae Rim. Jadi kenapa mereka harus jadian kalau sebenernya Kyu ga cinta sama Hae rim? Nah yang jadi pertimbangan diriku adalah kalo dia bisa berbuat sesukanya sama hae rim, kemungkinan dia berbuat sesukanya kepadaku juga ada kan?? Aku ga mau...
Aku selalu mencoba menjauhi Kyu, dia mendekat akunya lari, dianya lari aku nya duduk.. ( garing nih authornya... ). Aku yakin dengan begitu kyu nanti juga akan bosan mendekatiku. Apalagi sekarang ada yong Hwa didekatku. Tapi Kyu juga tak tinggal diam, dia selalu mencoba meneleponku, sms, twitter, fb , yahoo segalanya dia coba untuk menghubungiku, tapi tak ku gubris. Karena ku pikir ini yang terbaik untuk kami berdua.
Sudah satu minggu ini aku tak bertemu yong hwa, kemana dia ? Handphonenya mail box, twitt ga di bales... aku jadi khawatir...
“ Hyun...”
Aku menoleh ke sumber suara. Ternyata Kyu, aku beranjak secepat kilat dari tempatku duduk, tapi gerakan tangannya pun lebih cepat memegang lenganku.
“ aku mau bicara,” katanya
“ aku ada janji dengan shin hye” jawabku berbohong
“ sebentar saja, tak lama.” Pintanya
“ huaaaa, tapi aku bener-bener ada janji dengan shin hye..” rontakku
Dia menarik lenganku. Terpaksa aku mengikutinya. Dia menyeretku ke taman.
“ sekali ini dengarkan aku, aku telah memutuskan hae rim.”
“ mwo?? Kenapa?”
“ karena aku sungguh-sungguh mencintaimu, aku berani bersumpah kalau aku sungguh mencintaimu. “
“ hah???” ekspresi aneh muncul dari ku
“ jadilah yeojachingu ku...!!!”
“ Mian, Kyu.. aku tak bisa.. aku mencintai namja lain.”
“ ???@$^$())”
“ Yong Hwa. aku mencintai dia, bukan kau Kyu.. Mian”
TBC.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar