Jumat, 15 April 2011

I'm with you

I’m with you

Ya aku tak akan merasa terluka, ku tak akan kecewa . Walau kau sudah berkali-kali hancurkan aku. Walau cintaku tak terbalas sesempurna yang aku harapkan. Aku tak meminta banyak darimu aku hanya pinta sedikit serpihan hatimu yang telah hancur itu. Aku tau kau sedang terluka sekarang, dia sakitimu lagi bukan? Dia yang kau anggap sebagai orang yang paling mencintaimu ternyata menghancurkan hatimu. Apa itu yang disebut mencintai??. Biarkan aku ambil sedikit serpihan hatimu itu, ku mohon izinkan aku... sedikit serpihan hatimu itu pun sudah cukup untukku. Kau hanya perlu menganggapku sebagai teman.

Huhhh, aku menghela napas panjang. Hari ini kulihat lagi dia menangis. Mengapa sih Kyu tega untuk menyakiti hyun?. Hanya itu yang bisa kupertanyakan. Ya aku sakit melihat hyun menangis. Aku berlari menuju kafe yang ada diseberang jalan itu,tak ku perdulikan klakson mobil dan teriakan dari pengemudi-pengemudi itu. Ku hampiri hyun. Kepalan tanganku semakin kuat ku rasakan. Aku berjalan cepat menuju seorang pria yang telah meninggalkan hyun. Tinjuku tepat bersarang di pelipis dan rahangnynya. Anehnya hyun malah menamparku.
“Hentikan Yong” bentak hyun.
Ku tatap hyun, tak kutemukan jawaban apapun di matanya. Aku melangkah pergi meninggalkan mereka berdua. Apa salahku? Aku hanya ingin kau dihargai hyun, tapi mengapa kau malah menamparku.

Biasanya hyun selalu datang kuliah, tak pernah ia membolos. Tapi seminggu ini dia tak datang. Aku merindukan wajah lugunya. Apa ia masih marah padaku karena memukul kekasihnya malam itu?. Semua kemungkinan yang mungkin terjadi.
Ya aku sangat mencintai hyun. Namaku Jung YongHwa, dan wanita yang ku cintai itu bernama Seo JoHyun. Kami teman sejak kecil. Rumah kami berdekatan. Aku mulai mencintai hyun sejak SMP, aku mulai sadar dengan perasaan itu. Dia selalu dekat denganku, dia selalu bercerita apapun kepadaku. Bahkan dia meminta pendapatku untuk urusan cintanya. Beberapa bulan terakhir ini dia selalu bercerita tentang laki-laki bernama Choi KyuHyun. Wajah hyun selalu nampak bahagia ketika menceritakan kyu, dan ketika hyun bertanya pendapatku tentang Kyu aku hanya bisa tersenyum “ semua terserah kau hyun, asal kau bahagia” kataku saat itu.
Dan inilah akhirnya, malam ketika aku memukul kyu. Aku melihat kyu menampar hyun. Itulah alasanku memukulnya. Tapi hyun malah menamparku. Betapa besar cinta hyun untuk laki-laki bernama Kyu itu, sampai ia tega pada sahabatnya dan orang yang setulus hati mencintainya.

Betapa terkejutnya diriku ketika ku dengar dari umma ku kalau hyun besok akan bertunangan dengan Kyu. Apa yang bisa aku lakukan sekarang. Kalau memang hyun bahagia bersama kyu maka aku pun harus bahagia. Ku kirim pesan melalui sms ke hyun
“ aku menunggumu di taman, datanglah demi sahabatmu.”

Kami duduk dibatu besar yang terdapat ditaman itu. Aku sudah tak tahan lagi menyimpan semua ini. Aku tau kalau cinta tak harus memiliki, aku sudah siap menerima semua konsekuensinya.
“ waeyo yong?” tanya hyun
“ hyun..” suaraku bergetar
“ apa benar kau akan bertunangan dengan kyu?”
“ ne, yong.. mianhae tak memberitahumu..”
“ hyun, aku besok akan pergi dari kota ini.”
“ kemana yong?”
“ ke Seoul, aku rasa disana tempat yang cocok untukku..”
“ kenapa kau mau pindah.”
“ semoga kau bahagia hyun.. doaku selalu bersamamu”
Tak ku jawab pertanyaan hyun itu. Aku beranjak dari dudukku. “ yong...” panggil hyun
Aku tak sanggup menoleh pada hyun.

Pagi – pagi ku sudah berangkat. Umma ku menanyakan alasan ku mau pergi ke seoul secara tiba-tiba. Padahal dulu aku sempat menolak beasiswa ke seoul. Sekarang aku sudah berada di depan rumah hyun, ku tinggalkan sepucuk surat di depan pintu rumah itu, dan berharap seo mengerti perasaanku.

Seoni sahabat terbaikku..

Aku ingin mengungkapkan sesuatu hyun,, selama ini aku sangat sangat sangat mencintaimu hyun. Mencintaimu sebagai seorang laki-laki terhadap perempuan. Aku sangat menyayangimu. Aku tau kau tak punya perasaan apapun padaku. Kau jangan mengkhawatirkan aku hyun. Aku tak akan terluka, aku juga tak akan kecewa, aku juga tak akan pernah berhenti mencintaimu hyun. Walau cinta ini tak terbalas sempurna olehmu, aku terima itu. Aku tak bisa mengungkapkannya secara langsung karena ku pengecut. Ya aku pengecut...

Aku harap kita masih bisa bersahabat. Maaf aku harus pergi, aku hanya ingin melihatmu bahagia hyun. Bahagialah bersama Kyu. Kau harus rajin-rajin tersenyum. Aku sangat menyukai senyumanmu hyun. Jadi tersenyumlah..

Jung Yong Hwa

Satu Tahun Kemudian.
“ yong kau harus pulang, aku tak akan menerima alasan apapun..” ancam noonaku.
“ ya yuri noona... aku pulang,,”
Aku akan bertemu lagi dengan hyun. Semoga kau bahagia selama aku tak ada hyun. Disini aku tlah berhasil menata kembali hatiku. Tapi aku tetap mencintaimu.

Arrrgggghhhhhhhhh...... aku berteriak di taman dekat rumahku di Busan. Ya aku telah kembali ke kampung halamanku. Aku hanya ingin melakukan yang sering kulakukan dulu disini. Berteriak sekencang-kencangnya hanya untuk menghilangkan kekesalan. Tapi kali ini aku berteriak bukan karena aku lagi kesal tapi karena aku merasa sangat tegang jika nantinya harus bertemu hyun lagi, wanita yang sangat kusayangi.

“ kau tak berubah, yong.” Suara wanita yang tiba-tiba mengagetkanku
Aku mengenali suara itu, suara yang tak mungkin kulupakan. “ hyun...”
“ apa kabarmu yong?” tanyanya
“ baik hyun,, kau sendiri?”
“ mana Kyu??”
“ Kyu??” suaranya terdengar lirih.
“ maaf hyun”
“ kau pengecut yong...”
Aku hanya diam mendengar ucapannya...
“ mengapa kau tak pernah bilang langsung kalau kau mencintaiku?”
“ aku...”
“ andai kau bilang dari awal perasaanmu, aku tak akan pernah membuat kesalahan dengan jadian dengan Kyu”.
“ maksudmu??”
“ ya, Yong.. katanya kau pintar, lebih pintar dariku. Ya kan? Masa ini aja ga ngerti..”
“ jadi...!!!”
“ ya Yong, aku juga mencintaimu. Aku sering cerita kepadamu tentang cowok-cowok yang dekat denganku hanya untuk mengetahui perasaanmu padaku.”
“ tapi ternyata kau pandai menyembunyikan perasaanmu yong, aku sampai tak bisa mengetahui kalau kau juga mencintaiku..” lanjut hyun..
“ lalu mengapa kau tak menghubungiku selama ini hyun,,??” mukaku udah merah..
“ aku hanya ingin menguji kata-kata mu yong,, kau bilang kau kan tetap mencintaiku. Jadi kutunggu saat ini..”
“ jadi inilah saatnya hyun... Sarang hae seo jo hyun...”
“ saranghae Jung Yong Hwa”...


Note : rada garing ne FF... tapi ini karya pertamaku yang bisa diselesaikan... ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar