Jumat, 15 April 2011

karma part 1

“ apa kau putus lagi??” aku histeris mendengar cerita dongsaengku.
“ ya unni, aku sudah tak bisa lagi bersamanya. Aku sudah bosan.” Jawabnya enteng.
“ bosan?? Semudah itukah?” tanyaku
“ ya unni,dia sudah tak menarik lagi.”
“ mwo? Bukankah kemarin kau yang bilang kalau kyu akan jadi yang terakhir” aku benar-benar mau marah melihat kelakuan adikku ini
“ aigoo, mengapa kau yang sewot oenni??”
Brakk, hyun membanting pintu kamarku.
Omg apa yang harus aku lakukan untuk merubah sikap adikku itu. Seenaknya dia mematahkan hati pria. Kali ini dia memutuskan Kyuhyun. Aku tau dia, dia laki-laki yang baik. Aku tau dia sangat mencintai adikku . Tapi apa yang dilakukan hyunnie, dia seenaknya memutuskan hubungannya. Kyu mungkin laki-laki ke tujuh yang diputuskannya. Ah tidak ..mungkin ke delapan, ah atau mungkin ke sembilan. Ah entahlah.. aku tak bisa lagi menghitungnya.
Sikap adikku ini sudah keterlaluan menurutku. Dia mudah sekali suka pada laki-laki tapi mudah pula untuknya memutuskan hubungan. Hanya dengan alasan yang amat sederhana, BOSAN.

Pagi-pagi sekali hyun sudah ada dikamarku, dia hanya duduk di ranjangku. Mengamati diriku yang sedang bersiap pergi kuliah. Hari ini dia libur kuliah, jadi dia malas-malasan.

“ ya oenni,,” rengeknya.
“ waeyo, hyun-ah??” tanyaku
“ ah,, gak kok oenni.. Cuma pengen liat oenni aja pagi ini.”
“ ahaaa,.. sulit diterima hyun.. katakanlah ada apa” selidikku
“ anio. Oenni mau kemana??”
“ ada kuliah tambahan, waeyo?”
“ sehabis pulang kuliah kita jalan-jalan ya, sudah lama aku ga jalan bareng oenni”
Aku berpikir agak lama, sebenarnya aku masih sedikit kesal dengan Hyun “ okelah, tunggu aku di taman kampusku.” Kataku akhirnya
“ ne, oenni..” katanya riang


“ Yuri...” teriak seseorang. Aku tak mengenali suaranya, aku menoleh menuju sumber suara, tapi aku juga tak dapat mengenali wajahnya. Aku tak kenal dia, tapi darimana dia tau namaku. Apa aku sebegitu terkenalnya di kampus ini? ( halah narsis ^^).
“ ne, siapa ya?”
“ wahh, yuri.. kau sungguh tak mengenaliku?” tanyanya. Wajahnya berubah sendu.
Aku perhatiin inchi demi inchi wajahnya, tampan... tapi sungguh aku tak mengenalnya.
“ mianhae, tapi sungguh aku tak mengenalimu.” Kataku pelan
“ ternyata penyakit lupamu semakin parah yuri, kau perlu memeriksakannya ke dokter.” Katanya dengan penuh tawa.
“ aku Ill Woo, Jung ill woo. Teman se Masa SMP. Ingat ga?”
Aku harus mengeluarkan semua memori yang aku punya,, Jung ill woo.
” aha, aku ingat. Kau ill woo ketua tim basket” ujarku senang akhirnya aku bisa mengingatnya.
“ akhirnya kau ingat juga, apa penyakit lupamu semakin parah karena terkena lemparan bolaku waktu itu ya?” tanyanya
“ ah anio, hanya saja kita sudah lama tak bertemu. Jadi aku sedikit lupa.” Jawabku.
Kami mengobrol sambil jalan
“ kau kuliah disini juga” tanyaku.
“ ne, yuri aku baru pindah ke kampus ini.”
“ ah, mian ill woo. Aku harus masuk kelas” ujarku setelah kulihat jam ditanganku.
“ Seo Yuri, bisakah kita pulang bareng hari ini?.” Ill woo sedikit berteriak karena aku sudah berlari meninggalkannya
“ mwo, pulang bareng. Ah baiklah ill woo.” teriakku

Kuliah statistika yang menguras otak...

Kuliah berakhir,,, senangnya hatiku... (hwowowowo.. nyanyi-nyanyi ga jelas..)
“yuri-ah”
“ ya, yoona”.
“ mau pulang bareng ga?” tanyanya
“ mian yoona, aku ada janji dengan ill woo.”
“ nugu? Ill woo?” tanya yoona penuh penasaran.
‘ aish, dia teman smp ku. Kami tak sengaja bertemu tadi. Dia mengajakku pulang bareng.” Jelasku pada yoona
“ apa ini semacam kencan?” selidiknya
“ mwo?? aish bukan yoona, hanya pulang bareng. Bukan kencan”. Aku melotot kepada yoona
“ hahahaha... ekspresimu lucu yuri.. ya sudah semoga sukses dengan ill woo-shi ya..”

Ternyata ill woo telah menunggu di depan kelas.
” sudah lama” tanyaku
“ anio, baru satu detik aku disini..”
Kami berjalan dalam kebisuan. Aku tak tau harus bicara apa pada orang yang ada disampingku ini. Aku tak terlalu mengenal dia.

Ill woo Pov
--------------

“ mianhae, tapi sungguh aku tak mengenalimu.” Katanya pelan
“ ternyata penyakit lupamu semakin parah yuri, kau perlu memeriksakannya ke dokter.” Kataku dengan penuh tawa.
“ aku Ill Woo, Jung ill woo. Teman se Masa SMP. Ingat??” tanyaku penuh harap

dia melupakanku. Aish babo. Mana mungkin dia mengingatku. kami saja jarang berbicara ketika di SMP dulu. Mungkin hanya kejadian itu yang masih diingatnya dariku. Kejadian ketika aku tak sengaja melempar bola basket dan mengenai kepalanya. Dia pingsan saat itu. Aku menungguinya di ruang UKS, dan dari sanalah aku mulai menyukainya sampai saat ini. Aku sering mengiriminya bunga di dalam lokernya, aku hanya memberi inisialku. Aku tak cukup berani untuk menunjukkan bahwa aku menyukainya secara terus terang. Aku terus mencari tau apa saja tentang dia. Dari temannya yang bernama Hyohyeon aku mengetahui bahwa dia memiliki sifat pelupa dan dia menyukai bunga anggrek.

Aku tak bisa masuk sma yang sama dengannya karena orang tua ku pindah keluar kota dan aku terpaksa ikut. Tapi sekarang aku tlah kembali ke kota ini. Aku sengaja mencari tau dia kuliah dimana agar aku bisa satu kampus dengannya.
Dan disinilah aku sekarang berada disampingnya.

Ill woo pov end
-------------------------
Yuri pov
Hp ku bergetar. Kulihat nama pemanggilnya Hyunnie.. OMO aku lupa aku punya janji dengan dongsaengku ini.
“ ne, hyun-ah.”
“ oenni dimana? Aku sudah ada ditaman sekarang.”
“ ne, oenni kesana sekarang. Bye”
Ill woo hanya melihatku.
“ ada apa yuri?”
“ ais, mian ill woo. Aku tak bisa pulang bersamamu. Aku lupa kalau aku ada janji dengan adikku. Mianhae-mianhae”
“ aish yuri. Pelupamu semakin parah..” terdengar tawanya.
“ hemm, bolehkah aku bertemu dengan adikmu?” tanyanya
“ ne, tentu boleh.”
Kami berdua berjalan menuju taman tempat aku janjian dengan Hyun. Hatiku semakin tak karuan ketika kami berdua bicara. Suaranya begitu menyentuh, tawanya juga menghipnotisku. Jantungku juga semakin cepat berdetak. Aku merasakan ada hal aneh. Tak pernah aku seperti ini sebelumnya. Padahal baru beberapa jam yang lalu aku bertemu dia.

“ oenni” teriak hyun. Dia melambai-lambaikan tangannya kearahku.
Aku mempercepat langkahku menuju hyun
“ siapa dia oenni?” tanya hyun ketika aku sudah ada di depan hyun
“ kenalkan dia adikku” kataku pada ill woo
“ anneyonghaseyo, Seo Jo Hyun Imnida”
Hyun memberikan senyuman terbaiknya.
“ anneyonghaseyo, jung ill woo imnida”
“ adikmu sama cantiknya seperti mu yuri”
“ ahaa, ne siapa dulu Oenninya” balasku dengan gurauan.

Seohyun pov
“ oennie apakah ill woo teman barumu? Aku belum pernah melihatnya.”
“ teman lama”
“ tapi tak pernah oenie kenalkan padaku...”
“ karena memang kami tak terlalu dekat” kataku menjelaskan
Hari ini puas jalan-jalan ke taman safari bersama unni ku tersayang.
Kembali teringat pada ill woo oppa. “ kenapa senyumannya sangat mirip pada orang itu?”
“ siapa dia??”
“ oenni...” rengekku
“ waeyo?”
“ lain kali kita jalan bareng oppa ill woo ya”
“ mwo? Ill woo?” unnie sepertinya kaget mendengar ucapan ku
“ tolonglah unni!!” pintaku dengan wajah memelas
“ terserah kau hyun” nada suara unni yuri sperti menyiratkan kekesalan
Unni pasti tak mau mengenalkanku pada ill woo. Sepertinya unni menyukainya. Tapi sungguh kali ini aku hanya ingin tau siapa ill woo. Dia seperti orang yang dulu amat ku kenal. Aku juga tak akan menyakiti perasaan unni ku. Senyuman ill woo mengingatkanku pada seseorang. Seseorang yang sampai saat ini masih sangat kucintai. Tapi tak ku ketahui keberadaannya. Jung Yong Hwa, kau membuatku gila. Memang aku yang salah, dulu aku menyakiti hatinya. Membuatnya menghilang dari hidupku, tapi setelah itu semua terjadi aku baru menyadari bahwa aku sangat mencintainya. Unni ku tak mengetahui masalah ini. Karena aku tak pernah menceritakan masalah ini pada unni. Yong hwa lah yang membuatku menjadi seperti ini. Aku di cap sebagai player itu semua gara – gara dia. aku selalu mencari seseorang yang memiliki kemiripan dengan yong hwa sebagai pelampiasan rasa kecewa dan rinduku pada yong. Kyuhyun ku jadikan pacar karena dia memiliki mata yang mirip dengan yong. Jo kwon karena dia memiliki sifat humoris yang sama seperti yong. Lee joon karena dia memiliki garis muka yang sama. “ Yoong kau membuatku benar-benar kelihatan bodoh dan gila”.....
Dan ill woo memiliki senyuman, garis muka, dan mata yang mirip dengan Yoong.

Yuri Pov
“Apa maunya Hyun? apa dia mau menjadikan ill woo target selanjutnya?”
Kalau memang begitu tak akan ku biarkan, aku merasa kesal ketika mendengar ucapan hyun. Tak biasanya aku begini. Sebagian laki-laki mantan pacarnya hyun aku yang mengenalkannya. Tapi kali ini sungguh aku tak ingin dia mendekati ill woo. Sudah cukup Kyu jadi korban terakhirnya.

Jujur saja aku sangat menyukai ill woo sejak aku smp. Tadi pagi aku hanya sedikit berpura-pura lupa padanya. Memang aku memiliki sifat pelupa, tapi untuk pria yang satu ini mana bisa aku melupakannya. Dia orang pertama yang memegang tanganku. Walaupun ketika aku dalam keadaan pingsan.. tapi apa dia juga menyukaiku??


Ill woo pov
Aku sepertinya sangat mengenal wajah seo hyun. Sungguh familiar seakan aku pernah melihatnya ribuan kali. Kalau melihat yuri mungkin sudah jutaan ribu kali. Karena setiap saat aku selalu melihatnya dimataku.
Atau mungkin karena dia mirip dengan yuri makanya seakan aku pernah melihatnya.
“ ill woo, apakah kau lihat Yong” teriak umma dari dapur
“ anio, umma! Memangnya yong belum pulang?” aku berteriak sambil tetap menatap foto yuri di kamarku
“ bisakah kau telepon Yong, suruh dia segera pulang”
“ ne, umma..”
Aish anak itu kemana lagi? Selalu membuat umma khawatir.
“ yoboseyo Yong, pulanglah. Umma menunggu kita untuk makan malam” aku berbicara dengan cepat.
“ pokoknya cepet, 15 menit.”
Aku tak tau apa yang sebenarnya terjadi pada dongsengku ini. Dulu dia sangat riang tapi beberapa tahun ini, dia berubah menjadi murung, pendiam, suka menyendiri dan suka memandangi foto.
Kutarik laci meja belajar Yong. Ku cari foto itu.. aku ingat sesuatu.
Kuambil kotak biru yang di sembunyikan di bawah tumpukan buku.
Aku terperangah menatap foto itu. Dia orang yang ku kenal. Ya dia Seo Jo Hyun adiknya yuri.
“ wajar saja aku seperti sering melihat Hyun, ternyata dia orang di foto ini” gumamku sambil memandangi foto hyun. “ apa hubungannya Yong dengan Hyun?” tanyaku.

Yong Hwa Pov
“ sebentar lagi Hyung, aku masih mau disini. “
“ pokoknya cepet, 15 menit” suara Hyung ku memekakkan telinga.
Tut. Hp kumatikan.
Aku beranjak meninggalkan gerbang sekolah ini. Ya aku ada di SMP ku dulu.
Aku ingin masuk ke dalam, tapi karena ini sudah malam sekolah sudah tutup. Aku hanya ingin melihat pohon ex yang ada di belakang sekolah. Pohon itu penuh kenangan. Aku ingin melihat pohon itu dan juga dia. aku ingin melihat senyuman dan matanya.

“ aku pulang...” teriakku saat aku sudah sampai di rumah.
“ kau telat 20 menit , yong” Ill woo hyung seperti penjaga sipir
“ aish” aku merebahkan tubuhku di kursi dekat hyung ku.
“ makanlah dulu yong” umma sudah berdiri di depanku
“ nanti kau sakit” lanjut umma dengan nada khawatir
” ne, umma” aku berjalan menuju kamar. Bersiap mandi sebelum makan.( apa coba??? Halah author ga berpengalaman )

Selesai makan, aku beranjak ke kamar. Kulihat hyung ku masih menonton Tv.
Sendirian di kamar, kuambil foto seseorang. Ini menjai rutinitasku setiap hari. Memandangi foto orang itu. Ingin aku menjumpai dia, apalagi saat sekarang aku sudah kembali lagi ke rumah lamaku. Tapi, aku tak bisa. Tiba-tiba hyung ku masuk ke kamar

“ Bukankah itu Seo Jo Hyun” aku terkejut mendengar perkataan hyungku. Darimana dia tau nama gadis itu.
“ Mwo, kau tau darimana hyung? Siapa yang memberi tahumu?”
“ dia sendiri..”
“ maksud Hyung?”
“ ya tadi siang aku bertemu dengannya”
“ bertemu dengannya? Ceritakan padaku hyung” aku memaksa
“ tapi kau harus janji kau harus menceritakan semuanya yang aku tak tau yong!”
“ ne,” jawabku agak terpaksa.
“ ternyata hyun adalah adiknya Yuri” jelas hyungku
“ nugu? Yuri?”
“ ye, Yuri. Wanita yang membuatku semangat untuk kembali lagi ke kota ini.”
“ aku berhasil menemuinya hari ini. Dan tanpa di sengaja aku juga bertemu dengan adiknya, hyun” cerita hyung.
“ apa dia kelihatan baik-baik saja hyung?” tanyaku
“ siapa? Yuri? Kalau dia baik-baik saja” kata hyung ill woo cepat.
“ bukan Yuri, tapi hyun”
“ hemm, aku hanya sepintas bertemu dengannya. Tapi dia kelihatan bahagia, dia terus tersenyum padaku. Tak seperti dirimu yang cemberut terus”. Hyung mulai cekikikan.
“ oh baguslah kalau begitu” aku merebahkan tubuhku di kasur dan menutup selimutku.
Hyung tiba-tiba meninju perutku. “ hey kau belum menepati janjimu, ceritakan yang aku tak tau!” nada suaranya mengancam
“hey Jung Yong Hwa” hyung menarik selimutku
“ ceritakan sekarang juga” sorot matanya mengancam.
“aish hyung, besok saja kuceritakan semuanya. Sekarang aku benar-benar lelah...” dan sekali lagi tinjunya menghantam lenganku. Hyung keluar kamar dengan wajah penasaran. Aku tertawa di balik selimut. “ jadi dia baik-baik saja” gumamku. “ dan ternyata dia adik dari orang yang amat hyung cintai”.
Its sound nice..^^

TBC... mian kalo aneh dan jelek... ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar